SALAM
PERKENALAN
Seorang
Guru bermaksud melatih anak-anak didiknya di sekolah untuk memupuk rasa percaya
diri mereka. Guru tersebut meminta mereka untuk memperkenalkan diri sekaligus
mengungkapkan cerita mereka. Dodi berdiri dan berkata, "Nama saya Dodi. Kalau
besar nanti saya ingin menjadi pilot, jadi saya bisa pergi keliling dunia ke
Eropa, Asia, Australia, Afrika, dan sebagainya."
"Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi??", tanya Bu guru.
Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Santi. Kalau besar nanti, Santi ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis."
"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?"
Si Zaenal berdiri dan berkata, "Saya Zaenal, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Santi mencapai cita-citanya."
"Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi??", tanya Bu guru.
Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Santi. Kalau besar nanti, Santi ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis."
"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?"
Si Zaenal berdiri dan berkata, "Saya Zaenal, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Santi mencapai cita-citanya."
TUMOR OTAK
Guru:
"Kenapa kamu tertawa dan tersenyum sendiri Ardian?"
Ardian: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus apanya yang membuat kamu senang??"
Ardian: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Ardian: "Tentu saja, apakah ibu kira saya bodoh??"
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Ardian: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."
IBU YANG MELAHIRKAN
Ardian: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus apanya yang membuat kamu senang??"
Ardian: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Ardian: "Tentu saja, apakah ibu kira saya bodoh??"
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Ardian: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."
IBU YANG MELAHIRKAN
"Mengapa
kamu belum mengisi data tempat dan tanggal lahirmu, Mulia??" tanya Bu guru
kepada murid baruya.
"Saya tidak tahu kapan saya lahir, Bu."
"Mengapa tidak kamu tanyakan saja pada ibumu?"
"Ibu saya sedang berada di luar kota, Bu."
"Kalau begitu, mengapa kemarin tidak kamu tanyakan saja kepada ayahmu?"
"Ah, Bu guru ada-ada saja. Ayahkan tidak tahu. Sebab mana mungkin ayah melahirkan saya."
"Saya tidak tahu kapan saya lahir, Bu."
"Mengapa tidak kamu tanyakan saja pada ibumu?"
"Ibu saya sedang berada di luar kota, Bu."
"Kalau begitu, mengapa kemarin tidak kamu tanyakan saja kepada ayahmu?"
"Ah, Bu guru ada-ada saja. Ayahkan tidak tahu. Sebab mana mungkin ayah melahirkan saya."
BELAJAR
BERHITUNG
Keponakan
Bedul menerima hukuman dari gurunya. "Tono, kamu bisa berhitung",
tanya Bu guru. Tono mengangguk sambil mengatakan, "setiap hari ayah saya
mengajari saya berhitung."
"Coba, setelah tiga berapa??", lanjut Ibu guru.
Tono dengan tangkas menyahut, "Empat lalu lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan."
Ibu guru manggut-manggut. "Kalau setelah sepuluh berapa, Tono?"
Tono menjawab, "Jack, Queen, King, Bu...."
Ibu guru : "Gubrakk..#@$#%^&*(*"
"Coba, setelah tiga berapa??", lanjut Ibu guru.
Tono dengan tangkas menyahut, "Empat lalu lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan."
Ibu guru manggut-manggut. "Kalau setelah sepuluh berapa, Tono?"
Tono menjawab, "Jack, Queen, King, Bu...."
Ibu guru : "Gubrakk..#@$#%^&*(*"
BELAJAR
GEGOGRAFI
Guru:
"Bogor dijuluki sebagai Kota Hujan, kalau Cirebon??"
Murid: "Kota Udang."
Guru: "Bandung disebut kota apa?"
Murid: "Kota Kembang."
Guru: "Kota yang bisa dimakan?"
Murid: "Ambon, Jogja, Sumedang, Roma."
Guru: "Kota yang setiap hari kotor??"
Murid: "Bekasi, karena ada tempat pembuangan sampah."
Guru: "Bukan itu... di luar negeri adanya."
Murid: "Baghdad karena di sana perang terus."
Guru: "Salah... yang benar Kualalumpur."
Murid: "Oh iya juga yaa.."
Murid: "Kota Udang."
Guru: "Bandung disebut kota apa?"
Murid: "Kota Kembang."
Guru: "Kota yang bisa dimakan?"
Murid: "Ambon, Jogja, Sumedang, Roma."
Guru: "Kota yang setiap hari kotor??"
Murid: "Bekasi, karena ada tempat pembuangan sampah."
Guru: "Bukan itu... di luar negeri adanya."
Murid: "Baghdad karena di sana perang terus."
Guru: "Salah... yang benar Kualalumpur."
Murid: "Oh iya juga yaa.."
BUAT KALIMAT DENGAN KATA BAYI
Seorang
guru Bahasa Indonesia meminta kepada salah satu muridnya untuk membuat contoh
kalimat sempurna yang di dalamnya terdapat kata 'BAYI'.
Siswa tersebutpun menjawab, dan kalimat yang diucapkan adalah, "saudara perempuanku telah menikah kemarin...."
Gurunya bertanya, "mana kata "bayi" yang diminta??"
Siswa menjawab, "Bayinya akan muncul setelah 9 bulan lagi kira-kira..."
Siswa tersebutpun menjawab, dan kalimat yang diucapkan adalah, "saudara perempuanku telah menikah kemarin...."
Gurunya bertanya, "mana kata "bayi" yang diminta??"
Siswa menjawab, "Bayinya akan muncul setelah 9 bulan lagi kira-kira..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar